Sejarah Wajanbolic E-goen Dan RT/RW-Net
Apakabar
teman-teman sekalian, di artikel kali ini , saya akan menceritakan
tentang asal usul atau sejarah wajanbolic E-goen dan juga penemunya,
langsung saja ya kita liat ulasan berikut ini:
Internet murah barangkali merupakan impian semua orang, tidak hanya
orang Indonesia saja, tapi juga semua orang di Dunia. Kita bangsa
Indonesia cukup beruntung dan bangga dengan banyaknya orang-orang yang
terinspirasi dengan adanya Pak Gunadi di Purwakarta yang menemukan
antenna Wajanbolic e-goen.
Gambar 2.8 Pak Gunadi dari Purwakarta, penemu antena Wajanbolic e-goen
Teknik
Antenna Wajanbolic e-goen merupakan pengembangan dari teknik antenna
kaleng atau antenna bazoka yang pernah di kembangkan sebelumnya. Dengan
peralatan USB WiFi yang terpasang di muka Wajan dengan ditutupi pipa
paralon yang sebagian di lapisi oleh aluminium foil atau lakban
aluminium, Wajanbolic e-goen dapat digunakan untuk membangun sambungan
Internet berkecepatan 1Mbps s/d 54Mbps untuk jarak sampai sekitar 3-4 km
cukup untuk menyambungkan beberapa rumah dalam sebuah jaringan
RT/RW-net
Gambar 2.10 Wajanbolic e-goen siap digunakan
Ukuran
antenna Wajanbolic e-goen relatif sederhana. Pipa pralon dengan
diameter 3 inci (9 cm) diberi lakban aluminium sepanjang 20 cm. USB WiFi
di masukan pada posisi 5.2 cm dari ujung pralon. Wilayah pralon yang
tidak di beri lakban aluminium merupakan panjang fokus wajan yang dapat
dihitung dari diameter wajan di bagi ke dalaman wajan.
Gambar 2.9 Ukuran antenna Wajanbolic e-goen
Teknik
membuat Internet menggunakan antenna kaleng dan antenna Wajanbolic
e-goen tidak hanya membuat bangsa Indonesia terkagum-kagum karena sangat
sederhana. Banyak bangsa di duniapun belajar kepada bangsa Indonesia
teknik membuat Internet murah tersebut. Beberapa bangsa di dunia yang
pernah mengundang untuk memberikan teknik antenna kaleng antara lain
Afrika Selatan dan sekitarnya, Tunisia, Denmark, India, Bhutan, Nepal,
Laos, Kamboja dan masih banyak lagi. Tampak pada gambar Onno W. Purbo
sedang mengajar di Pretoria, Afrika Selatan tentang membuat antenna
kaleng kepada bangsa di Afrika di tahun 2003.
Gambar 2.11 Onno W. Purbo mengajar pembuatan antena kaleng di Afrika
Selatan tahun 2003
Gambar 2.12 Bentuk sambungan jaringan RT/RW-net
Teknik akses Internet menggunakan Wajanbolic e-goen banyak digunakan
untuk membangun RT/RW-net yang pada dasarnya membagi dan menggunakan
secara beramairamai sebuah akses Internet seperti di tampilkan pada
gambar. Proses pembagian akses dilakukan oleh router. Sementara
proses pengkaitan pengguna Internet dapat dilakukan menggunakan kabel
jaringan Ethernet untuk jarak dekat. Sementara untuk jarak yang agak
jauh, dalam lingkup satu RT atau satu RW dapat mengunakan akses Wireless
mengunakan antenna Wajanbolic e-goen.
Menggunakan
teknik RT/RW-net ini, kita dapat mengakses Internet 24 jam per hari
dengan biaya di tanggung bersama oleh pengguna satu RT atau satu RW.
Rata-rata biaya akses Internet RT/RW-net sekitar Rp. 50-150.000,- per
bulan dengan Internet yang beroperasi 24 jam.
0 Comment to "Wajanbolic E-Goen dan Rt/RwNet"
Posting Komentar